Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMAMASMK untuk Kelas X 170 a. Untuk peserta tes Berikut merupakan beberapa prosedur yang harus diikuti peserta tes sebelum melalukan tes kebugaran jasmani. 1 Kondisi tubuh sehat dan it. 2 Dua jam sebelumnya harus sudah makan. 3 Menggunakan pakaian dan sepatu olahraga. 4 Memahami terlebih dahulu tata cara pelaksanaan tes. 5 Melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan tes. 6 Peserta yang tidak dapat melakukan salah satu tes dianggap gugur. b. Untuk guru atau petugas tes Prosedur pelaksanaan tes untuk guru atau petugas tes sebagai berikut. 1 Memberikan kesempatan kepada peserta tes untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu. 2 Memberikan kesempatan kepada peserta tes untuk mencoba beberapa gerakan tes. 3 Memperhatikan waktu perpindahan dari tes yang satu ke tes yang lain. 4 Memberikan nomor peserta yang jelas dan dapat dilihat oleh petugas tes. 5 Tidak memberikan nilai pada peserta tes yang tidak dapat melakukan salah satu tes. 6 Mencatat hasil tes pada formulir yang telah disediakan. 2. Langkah-langkah tes kebugaran Berikut diuraikan langkah-langkah tes kebugaran jasmani. a. Tes lari cepat 60 m Tujuan tes lari cepat 60 meter ialah untuk mengukur kemampuan fisik siswa dan mengukur kecepatan lari serta menentukan tingkat kesegaran jasmani siswa. Peralatan dan perlengkapan 1 Lintasan lari yang lurus, datar, rata, tidak licin yang berjarak 60 meter 2 Stopwatch 3 Bendera start 4 Kapur 5 Alat tulis 6 Nomor dada 7 Tiang pancang Di unduh dari Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMAMASMK untuk Kelas X 171 Pelaksanaan tes 1 Siswa bersiap berdiri di belakang garis start. 2 Pada saat aba-aba bersedia, peserta mengambil sikap start jongkok 3 Pada saat aba-aba ya, siswa berlari sekencang-kencangnya sampai garis inish. 4 Lari diulang jika ada siswa yang mencuri start atau salah seorang peserta mengganggu peserta lainnya. Teknik penilaian 1 Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk menempuh jarak 60 meter. 2 Angka dicatat sampai per seratus detik bila stopwatch-nya digital, namun bila manual sampai per sepuluh detik. b. Angkat badan Tujuan angkat badan adalah untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu. Peralatan dan perlengkapan 1 Palang tunggal. 2 Stopwatch. 3 Formulir tes dan alat tulis. 4 Nomor dada. 5 Serbuk kapur. Pelaksanaan tes untuk putri chinning 1 Palang tunggal dipasang dengan ketinggian 150 cm di atas permukaan tanah. 2 Peserta menggantungkan badannya di bawah palang tersebut dengan posisi lengan lurus. 3 Kemudian, lakukan gerakan membengkokkan lengan, lalu melurus- kannya kembali. 4 Lakukan selama 60 menit. Pelaksanaan tes untuk putra pull up 1 Peserta bergantung pada palang tunggal sehingga badan, kepala, dan tungkai lurus. 2 Peserta membuka kedua lengannya selebar bahu dan keduanya lurus. 3 Peserta mengangkat tubuhnya dengan membengkokkan sampai dagu melewati palang tunggal, kemudian kembali ke sikap awal. 4 Gerakan tersebut dilakukan secara berulang-ulang tanpa istirahat selama 60 detik. Di unduh dari Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMAMASMK untuk Kelas X 172 Gambar Pull up untuk putra dan chinning untuk putri Teknik penilaian 1 Skor tes didasarkan pada jumlah angkatan tubuh yang dilakukan dengan benar. 2 Jika siswa tidak dapat melakukan sikap tersebut dinyatakan gagal dan mendapatkan nilai nol. c. Baring duduk
Kelebihannon tes dari tes adalah sifatnya lebih komprehensif, artinya dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek dari individu sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotoris. Teknik Non-Tes. 5. Instrumen penilaian non tes adalah alat yang digunakan oleh guru/penilai untuk menilai hasil belajar
Kebugaran Jasmani Oleh Guru PendidikanDiposting pada Oktober 22, 2020April 14, 2021 – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di Kali ini akan membahas mengenai Kebugaran Jasmani. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai Kebugaran Jasmani? Simak […]
1Penilaian Psikomotor Tes unjuk kerja (psikomotor): otot tungkai, dilanjutkan latihan awalan, melewati peti dan sikap mendarat. lompat kangkang di atas peti . Teknik dasarnya terdiri dari: angkat panggul tinggi-tinggi, pada saat tangan menyentuh peti kedua kaki dibuka selebar-lebarnya (gerakan ke samping), tolakan tangan, angkat dada dan
Latar Belakang Instrumen pemanduan bakat cabang pencak silat adalah untuk memberi pedoman dan arahan dalam menjaring calon atlet pada cabang pencak silat dengan karakteristiknya. Dimana dalam pencapaian prestasi dipandang perlu adanya misi dan visi yang sama agar proses pembinaan berjalan dengan lancar baik ditingkat daerah maupun ditingkat Nasional. Aspek Antropometri Antropometri adalah suatu teknik atau cara untuk menentukkan dimensi bagian-bagian tubuh, dimana hasil antropometri memberikan gambaran atau perkiraan tentang bentuk, besar dan komposisi tubuh baik dalam keadaan normal maupun dikaitkan dengan lainnya. Biasanya besaran-besaran atau angka-angka tersebut secara individual maupun dalam kelompok mempunyai arti yang penting dalam usaha peningkatan prestasi olahraga khususnya Pencak Silat. Pada periode pembibitan atau lebih dikenal dengan istilah talent scouting’, ukuran tersebut memberikan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan seorang calon atlet. Secara obyektif ini dapat dipakai untuk memberikan gambaran dini adanya kemajuan atau penyimpangan, karena proses latihan dan pembinaan. Untuk nomor-nomor Seni seperti Tunggal, Ganda dan Regu, perlu dicari juga tinggi dan berat badan yang ideal, mengingat dalam katagori ini sangat ditunjang pada penampilan dari luar, seperti kebenaran teknik, kebenaran logika gerak dan juga keseragaman gerak. Sebagai contoh pada ganda dan regu, akan menjadi catatan penting bila dicari atlet yang memiliki tinggi dan berat badan yang setara antara satu sama lainnya dalam satu kelompok. Sehingga diharapkan kekompokkan dan keserasian gerak akan lebih maksimal. Aspek Fisiologis Aspek Fisiologis pada cabang pencak silat yang dominan adalah disesuaikan sistem energi yang bekerja pada tiap katagori, untuk katagori tanding, kemampuan Anaerob lebih besar dari pada aerob dengan perbandingan kurang-lebih 60 40. Oleh sebab itu Komponen yang diharapkan dimiliki pada katagori tanding adalah Kecepatan, Reaksi, Kelincahan, Koordinasi, Kekuatan, Dayatahan dan ditunjang dengan komponen keseimbangan, kelentukkan, ketepatan. Untuk Katagori Tunggal dan Regu, sistem energi yang dibutuhkan antara anaerob dan aerob adalah 40 60, sehingga kemampuan Dayatahan, Stamina Power menjadi komponen penting. Sedang pada katagori Ganda sangat dibutuhkan komponen dayatahan, stamina, power, kecepatan reaksi, koordinasi dan kekuatan. Aspek Ketrampilan Dasar Aspek Ketrampilan Dasar yang dominan dimiliki atlet pencak silat, pada katagori tanding adalah Kemampuan Sikap pasang, Pola langkah, Tangkisan, Elakan, Serangan tangan, serangan kaki, menjatuhkan. Khusus untuk katagori ganda ditambah kuncian dan bukaan kuncian. Ketrampilan dasar yang dibutuhkan dalam pencak silat memang memiliki karakteristik tersendiri bila dibandingkan oleh cabang beladiri lainnya, mengingat Pencak Silat merupakan budaya bangsa, sehingga unsur seni’ dan budaya’ masih terus dipertahankan sesuai dengan katagorinya. Seorang pesilat tidak akan mendapat nilai dalam pertandingan bila tidak melalui proses sikap pasang, adanya pola langkah kemudian melakukan serang bela dan kembali kesikap pasang dalam satu rangkain yang tidak terpisahkan. Jadi aspek ketrampilan dasar tersebut menjadi mutlak dikuasai oleh calon pesilat agar dalam proses pembinaan ke tingkat yang lebih tinggi dapat berkesinambungan. Aspek Mental Emosional Aspek mental Emosional sangat dibutuhkan dalam olahraga beladiri, khususnya Pencak Silat, akan tetapi berbeda pada tiap katagori Untuk Katagori Tanding aspek mental yang dominan adalah, Percaya diri, Agresifitas, Persepsi Diri, dan Kebutuhan Berprestasi. Sedang untuk katagori Tunggal Percaya Diri, Persepsi Diri dan Motivasi. Untuk katagori Ganda Percaya Diri, Persepsi Diri, Empati Aspek mental dalam pencak silat tercantum dalam janji seorang pesilat pada Prasetia Pesilat Indonesia’, sehingga dalam pembinaannya seorang pesilat wajib memahami dan menjalankan prasetia pesilat tersebut. Instrumen Kemampuan Dasar Biomotor. Tes Antropometri. Pengukuran komposisi tubuh pada calon atlet meliputi Pengukuran Indeks massa tubuh, dan Pengukuran lemak tubuh. Pengkuran Indeks Masa Tubuh. Tujuan Untuk Mengetahui status Gizi calon atlet Pencak Silat. Fasilitas dan Alat 1. Mengukur Tinggi Badan meteran. 2. Mengukur Berat Badan Timbangan. Petugas 1. Pengukur Tinggi Badan. 2. Pengukur Berat Badan. 3. Pencatat Skor. Pelaksanaan Pengukuran Tinggi Badan Calon atlet berdiri tegak tanpa alas menghadap lurus ke depan, Posisi kelapa tegak, pandangan mata horizontal. Kepala, bahu, siku, pinggul dan tumit menempel pada dinding. Kemudian diukur dari bawah sampai kepala. Pengukuran Berat Badan Peserta calon atlet berdiri di atas timbangan dengan memakai baju seringan mungkin tanpa alas, untuk putra telanjang dada. Berat badan ditimbang dengan alat timbangan yang standart. Penilaian Skor tinggi badan dicatat dalam satuam cm, dengan ketelitian cm. Skor berat badan dicatat dalam satuam kg, dengan ketelitian kg. Penilaian Indeks Massa Tubuh atau Body mass Index BMI dapat ditentukan dengan cara menggunakan rumus sebagai berikut BB Kg BMI = ________________ TB m2 Keterangan BMI Body mass Index Indek Masa Tubuh BB Kg Berat Badan dengan satuan kg. TB cm2 Tinggi badan dengan satuan M kuadrat Contoh Berat badan Lamech 55 Kg, dan Tinggi Badan M, maka Indeks masa tubuh BMI = Hasil perhitungan ini selanjtnya dikonversikan pada table 1. Tabel 1. Norma Persentasi Lemak Tubuh Calon Atlet Pencak Silat. Katagori Skor Putra Putri Kurang 1 20 % > 30 % Kemampuan Kecepatan Tujuan Untuk Mengetahui kemampuan kecepatan berlari calon atlet Pencak silat. Fasilitas dan Alat 1. Lintasan lari 20 meter. 2. Stop Watch. 3. Pluit/bendera. Petugas 1. Pengukur Waktu tempuh. 2. Pencatat Skor. Pelaksanaan Calon atlet berdiri di belakang garis start, dengan sikap star melayang, saat aba-aba ya’ calon berlari secepat-cepatnya sampai melewati garis finish. Penilaian Skor diperoleh dengan catatan waktu yang tercepat mulai dari aba-aba ya’ sampai finish, setiap calon diberi kesempatan 3 kali dan diambil waktu yang terbaik. Kemampuan Kelincahan Tujuan Untuk Mengetahui kemampuan kelincahan calon atlet Pencak silat. Fasilitas dan Alat 1. Lintasan lari 10 x 10 meter. Watch. Petugas 1. Pengukur Waktu tempuh. 2. Pencatat Skor. Pelaksanaan Calon atlet berdiri di belakang garis start A, dengan sikap star melayang, saat aba-aba ya’ calon berlari secepat-cepatnya sampai melewati titik B menuju ketitik C, kembali ke titik B terus berlari ketitik D, kembali lagi ketitik B, dan dilanjutkan ketitik E dan lari kembali ketitik B terus mengarah ketitik garis finish A. Penilaian Skor diperoleh dengan catatan waktu yang tercepat mulai dari aba-aba ya’ sampai finish, setiap calon diberi kesempatan 3 kali dan diambil waktu yang terbaik. Tes Modifikasi Boormerang Run Keterangan ; AB = BC = BD = BE = 5 meter 4. Tes Kemampuan Power Lengan Tujuan Untuk Mengetahui kemampuan dayaledak otot lengan calon atlet Pencak silat. Fasilitas dan Alat 1. Bola medicine 1 Kg. 2. Meteran. Petugas 1. Pengukur Jarak. 2. Pencatat Skor. Pelaksanaan Calon atlet duduk sejajar tembok, dengan sikap kaki rileks dan punggung menempel pada dinding, Bola medicin dipegang dengan dua tangan berada di depan dada atlet, kemudian melontarkan bola sejauh-jauhnya. Penilaian Skor diperoleh dengan catatan jarak yang terjauh saat bola jatuh pertama kali dengan satuan cm, setiap calon diberi kesempatan 3 kali dan diambil jarak yang terbaik. Kemampuan Kelincahan lari Bolak-balik Tujuan Untuk Mengetahui kemampuan kelincahan calon atlet Pencak silat. Fasilitas dan Alat 1. Lintasan lari 5 x 5 meter. 2. Stop Watch. 3. Pluit/bendera. Petugas 1. Pengukur Waktu tempuh. 2. Pencatat Skor. Pelaksanaan Calon atlet berdiri di belakang garis start A, dengan sikap star melayang, saat aba-aba ya’ calon berlari secepat-cepatnya sampai melewati titik B, kembali ke titik A terus berlari ketitik B, Sebanyak 3 kali dititk A dan 3 kali titik B Penilaian Skor diperoleh dengan catatan waktu yang tercepat mulai dari aba-aba ya’ sampai finish, setiap calon diberi kesempatan 3 kali dan diambil waktu yang terbaik. 0 0 0 0 A B 0 0 0 0 5 Meter Gambar 2. Tes Lari bolak balik Stutle Run Keterangan ; AB = 5 meter 6. Tes Kemampuan Koordinasi Mata-Kaki Tujuan Untuk Mengetahui kemampuan koordinasi mata-kaki calon atlet Pencak silat. Fasilitas dan Alat 1. Lapangan berdinding 2. Stop watch 3. Bola sepak Petugas 1. Pengukur Jarak. 2. Pencatat Skor. Pelaksanaan Koordinasi pengambilan datanya dengan mengukur kemampuan mengkoordinasi antara mata-kaki, dengan menggunkan soccer wall volley. Dimana testee melakukan tendangan bola ke dinding dengan sasaran dibuat pada dinding sepanjang meter dengan tinggi meter. Daerah pembatas untuk melakukan tendangan ditandai pada lantai dengan ukuran meter x meter didepan daerah sasaran, jarak menendang meter. Tes dilakukan sebanyak 3 kali dengan masing-masing waktu selama 20 detik. Penilaian Skor dihitung dari semua tendangan yang berhasil dilakukan oleh testee dari semua tendangan yang berhasil dilakukan. Tes ini memiliki nilai reliabilitas sebesar dan validitas diasumsikan dengan face validity.. meter Dinding meter meter meter meter Gambar 3. lapangan Tes Koordinasi 7. Tes Kemampuan Koordinasi Mata-Tangan Tujuan Untuk Mengetahui kemampuan koordinasi mata-tangan calon atlet Pencak silat. Fasilitas dan Alat 1. Lapangan berdinding 2. Stop watch 3. Bola basket Petugas 1. Pengukur Jarak. 2. Pencatat Skor. Pelaksanaan Koordinasi pengambilan datanya dengan mengukur kemampuan mengkoordinasi antara mata-kaki, dengan menggunkan pass basket ball. Dimana testee melakukan lemparan bola ke dinding dengan sasaran Jarak meter. Tes dilakukan sebanyak 3 kali dengan masing-masing waktu selama 20 detik. Penilaian Skor dihitung dari semua tendangan yang berhasil dilakukan oleh testee dari semua tendangan yang berhasil dilakukan. Tes ini memiliki nilai reliabilitas sebesar dan validitas diasumsikan dengan face validity.. meter Dinding meter meter 4..23 meter meter Gambar 4. Lapangan tes koordinasi 8. Tes Kelentukkan Duduk dan Jangkau Tujuan Untuk Mengetahui kemampuan kelentukkan batang tubuh Dan sendi panggul calon atlet Pencak silat. Fasilitas dan Alat Bangku berskla cm Petugas 1. Pengukur Jarak. 2. Pencatat Skor. Pelaksanaan Calon atlet duduk dilantai dengan posisi kedua lutut lurus. Didepan alat sebuah bangku yang berskala cm. Kedua tangan dengan jari tangan lurus ke depan sejajar lantai. Kedua tangan dijulurkan ke depan secara perlahan-lahan sejauh mungin. Tes ini dilakukan dua kali secara berturut-turut. Penilaian Skor terbaik dari dua kali percobaan dicatat sebagai skor dalam satuan cm. Hasil yang diperoleh dikonversikan pada tabel norma berikut. Tabel 2. Norma Sit and Reach untuk usia 15-17 tahun Katagori Usia Untuk Putra Usia Untuk Putri 15 16 17 15 16 17 Sangat baik > > > >20 > >22 Baik Cukup Kurang Sangat Kurang > > >20 > >22 Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 929 >851 >1054 >1039 Tabel 5. Norma lari Km untuk Perempuan Katagori Usia 14 15 16 17 Sangat Baik 811-701 823-659 828-708 820-652 Baik 931-812 945-824 941-829 941-821 Cukup 1058-932 1120-946 1108-942 1059-942 Kurang 1210-1059 1248-1121 1232-1109 1230-1100 Sangat Kurang >1211 >1249 >1233 >1231 19. Tes Lari Multitahap Tujuan Untuk mengukur kapasitas aerobik atau VO2max. Fasilitas dan alat 1. Meteran, 2Lintasan yang datar, dan 3Kaset Bleep tes dan tape recorder. Pelaksanaan Panjang lapangan 20 meter dan diberi tanda pada keujungnya, peserta tes lari menempuh jarak 20 meter setelah ada tanda tut’ dan kembali ke ujung stunya setelah tanda tut’ berikutnya. Kecepatan lari pada menit pertama disebut tahap I, kecepatan kedua tahap 2 dan seterusnya. Masing-masing level berlangsung kurang lebih selama 1 menit dan rekaman pita berlangsung meningkat sampai ke tahap 21. Akhir setiap lari bolak-balik ditandai dengan sinyal tut’ Penilaian Atlet melakukan semaksimal mungkin, jumlah terbanyak dari level dan balikan sempurna yang berhasil diperoleh dicatat sebagai peserta tes. 20. Pengukuran Anaerobik lari 300 Meter atau 400 meter. Tujuan Untuk mengukur kapasitas anaerobik. Fasilitas dan alat 1. Meteran. 2Lintasan yang datar,dan 3Stopwatch Pelaksanaan Dengan menggunakan start melayang, setelah diberi aba-aba oleh petugas, peserta tes lari menempuh jarak 300 meter atau 400 meter secepatnya. Jarak disesuaikan pada kondisi setempat. Penilaian waktu yang tercepat selama menempuh jarak 300 meter atau 400 meter. B. Instrumen Kemampuan Dasar Pencak Silat. 1. Pengukuran Penampilan Ketrampilan Pencak Silat. Tujuan Untuk Mengetahui Penampilan ketrampilan pencak silat atlet Untuk Teknik Tendangan Lurus, samping dan sabit Peralatan 1. Sabuk/tali 2. Meteran 3. Tiang setinggi 2 meter 2buah/diganti orang utk memegang. Petugas 1. Pengukur ketinggian 2. Pencatat 3, Penjaga tiang. Pelaksanaan Atlet bersiap-siap berdiri di belakang sabuk dengan jarak 60 cm putri dan 90 cm putra secara horisontal dan dengan ketinggian 75 cm putri dan 100 cm putra. Kemudian melakukan tendangan ditempat dimana teknik tendangan harus melewati sabuk/tali, tanpa menyentuh, setiap tendangan yang menyentuh sabuk/tali akan dikurangi 1. Setiap atlet melakukan tendangan secara berturut-turut sebanyak 10 tendangan untuk kaki kanan dan 10 tendangn kaki kiri. Pelaksanaan dapat dilakukan 3 kali dan diambil nilai tertinggi. Penilaian Skor berdasarkan jumlah penampilan atlet berdasarkan kisi-kisi instrumen dan dikurangi nilai kesalahan dalam menendang bila menyentuh tali. Indikator dalam tes ini adalah 1 Posisi Sikap pasang ;2Angkatan ; 3saat melepas tendangan/lintasan ; 4 kembali ke sikap pasang. Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Penampilan Ketrampilan Pencak Silat No Indikator Tendangan Lurus/ samping/ Sabit 6 7 8 9 10 1 Posisi Sikap pasang awal 2 Lutut diangkat trelebih dahulu lk 100 derajat 3 Posisi badan saat angkatan kaki dalam keadaan seimbang 4 Melepaskan kaki dengan keadaan lurus 5 Posisi badan saat lepasan kaki dalam keadaan seimbang 6 Posisi kedua tangan merapat dengan badan 7 Menarik kaki dengan lutut merapat lk 1000 8 Posisi badan saat lutut merapat seimbang 9 Posisi kedua tangan di depan dada 10 Kembali kesikap pasang dalam keadaan seimbang Tabel Penilaian Nama …………………………………… Umur …………………………………… Jenis Kelamin Laki-laki/Perempuan Teknik Tendangan Lurus Ka. Lurus Ki Samping Ka Samping Ki Sabit Ka Sabit ki Nilai Pengurangan Total Penilai I Penilai II Penilai III Tabel 3. Penilaian Penampilan Ketrampilan Atlet yang disarankan Katagori Putri Putra Baik Sekali 80 – 100 85 – 100 Baik 71 – 79 74 – 84 Cukup 66 – 70 68 – 73 Kurang 56 – 65 61 – 67 Kurang Sekali > 55 > 60 2. Pengukuran Kecepatan Tendangan Pencak Silat. Tujuan Untuk Mengetahui Kemampuan Kecepatan Tendangan pencak silat atlet Untuk Teknik Tendangan Lurus, samping dan sabit Peralatan 1. Sandsack diharapkan 50 Kg/target Hand Box 2. Meteran 3. Stop Watch Petugas 1. Pengukur ketinggian sandsack/target. 2. Pencatat waktu 3, Penjaga sandsack Pelaksanaan Atlet bersiap-siap berdiri di belakang sandsack/target dengan satu kaki tumpu berada dibelakang garis sejauh 50 cm putri 60 cm putra. Pada saat aba-aba Ya’, atlet melakukan tendangn dengan kaki kanan dan kembali ke posisi awal dengan menyentuh lantai yang berada dibelakang garis, kemudian melanjutkan tendangn kanan secepat-cepatnya sebanyak-banyaknya selama 10 detik. Demikian juga dengan kaki kiri. Pelaksanaan dapat dilakukan 3 kali dan diambil waktu yang terbaik dengan ketinggian Sandsack/target 75 cm putri dan 100cm putra. Penilaian Skor berdasarkan waktu tercepat penampilan atlet Formulir Penilaian Kecepatan tendangan. Nama ………………………………….. Umur ………………………………….. Jenis Kelamin Laki-laki/Perempuan Teknik Tendangan Lurus Ka. Lurus Ki Samping Ka Samping Ki Sabit Ka Sabit ki Penampilan 1 Penampilan 2 Penampilan 3 Penilai I Penilai II Penilai III Tabel 4. Penilaian Kecepatan Tendangan Ketrampilan Atlet Katagori Putri Putra Baik Sekali > 24 > 25 Baik 19 – 23 20 - 24 Cukup 16 – 18 17 - 19 Kurang 13 – 15 15 – 16 Kurang Sekali 28 > 30 Baik 23 – 27 25 – 29 Cukup 18 – 22 20 – 24 Kurang 14 – 17 15 – 18 Kurang Sekali 40 > 50 Baik 35 - 39 40 - 49 Cukup 29 - 34 36 - 39 Kurang 23 - 28 30 - 35 Kurang Sekali < 22 < 39 Pemilihan Instrumen Tes Dalam proses pembinaan mengambilan data merupakan keharusan untuk melihat kondisi awal hingga proses perkembangan, dengan pengukuran dan evaluasi dapat memiliki beberapa tujuan, diantaranya dapat menentukkan status, klasifikasi, seleksi, bimbingan dan diagnosis, motivasi, pemeliharaan hasil, kelengkapan pengetahuan, kegiatan penelitian. Akan tetapi tidak semua tujuan cocok untuk segala situasi sepanjang waktu. Evaluasi adalah proses penentuan ukuran atau nilai dari data yang terkumpul. Juga dapat dikatakan bahwa Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh mana tujuan atau program telah tercapai. Dari pengertian ini maka antara penilaian dengan evaluasi hampir sama, bedanya dalam evaluasi berakhir dengan pengambilan keputusan sedangkan penilaian hanya sebatas memberikan nilai dan evaluasi yang tanpa tujuan akan menjadi suatu kegiatan yang tidak bermakna dan tentu saja hal itu tidak dapat dibenarkan. Oleh sebab itu pengukuran dan evaluasi harus mempunyai tujuan. Agar evaluasi efektif pengukuran harus dilakukan dengan tujuan yang jelas, sebelum tes dikelola kita harus mengetahui tujuan atau sasaran yang hendak dicapai jika kita ingin mengevaluasi hasil tes terhadap tujuan. Dalam evaluasi sasarannya harus jelas jika tidak, maka akan berakhir dengan sebuah percobaan yang tanpa arah dan tujuan. Pengukuran dan evaluasi harus dilakukan dan diawasi oleh orang-orang terlatih. Tidak setiap orang dapat mengelola program evaluasi dengan baik. Merupakan suatu hal yang sangat serius jika pengukuran dan evaluasi diserahkan kepada orang yang tidak terlatih, lebih-lebih jika keputusan yang akan dibuat adalah merupakan suatu keputusan yang sangat penting bagi anak didik. Jika kemampuan awal tidak diukur, kita tidak akan mengetahui sejauh mana keberhasilan mereka. Kita tidak mungkin menyusun program yang dibutuhkan atlet jika tidak kita ketahui dari mana mereka memulai. Selalu menggunakan tes yang valid, reliabel dan seobyektif mungkin. Kita harus selalu menggunakan tes yang baku. Tes yang baik adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur valid, hasil tes harus menunjukkan skor yang konsisten jika dilakukan orang yang sama pada giliran yang lain reliabel dan hasil tes harus menunjukkan hasil yang sama tanpa menghiraukan siapa yang melakukan pengetesan obyektif. Buku ini sebagai pedoman Instrumen Pemanduan Bakat cabang Pencak Silat, semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya di daerah, mengingat perkembangan Pencak Silat ditingkat daerah dan nasional semakin pesat, lebih-lebih perkembangan Pencak Silat di Manca Negara, semoga Perkembangan kita tidak tertinggal dari mereka yang baru belajar pencak silat. Adapun pemilihan instrumen yang disarankan untuk cabang Pencak silat No Komponen Intrumen TES BIOMOTORIK Antropometri Indeks Massa Tubuh Kecepatan 20 Meter 30 Meter Kelincahan Lari Modifikasi Boomerang Lari Bolak balik Stutle run Koordinasi Memantulkan bola sepak ke dinding Memantulkan bola basket ke dinding Kelentukkan Duduk dan jangkau Sit and reanch Angkat Badan ke atas Trunk Extention Kekuatan Sit Up Push Up Power Lempar Bola Shoot Put Loncat Tegak vertical jump Lompat depan tanpa awalan Lompat tiga kali Dayatahan Aerob Lari 15 Menit Lari KM Multitahap Anaerob Stamina Lari 300 Meter Lari 400 Meter TES KETRAMPILAN Kemampuan Dasar Penampilan Ketrampilan Pencak Silat Kecepatan Tendangan Tendangan sabit 10 detik kanan dan kiri Tendangan lurus 10 detik kanan dan kiri Tendangan samping 10 detik kanan dan kiri Kelincahan Tendangan Tendangan sabit kanan kiri 15 detik Tendangan samping kanan kiri 15 detik Koordinasi Tendangan Serangan beruntun selama 30 detik solospel Pilihan Instrumen dapat dipilih sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan yang diharapkan.